Minggu, 09 September 2012

segara anakan,sempu island.koplak's komunitas


Tak ada yang lebih indah dari menanti cahaya setelah menikmati gelap. Menunggu pagi di Segara Anakan, Pulau Sempu, Malang, Jatim bisa jadi salah satu cara menghabiskan liburan yang fenomenal. Cobalah sendiri!

Bermalam di tenda yang didirikan di atas pasir lembut, menghadap ke laguna cantik dan bersih adalah salah satu liburan yang sensasinya tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Jika ingin merasakan daya magis laguna tersebut, bangunlah pagi-pagi.

Saat mentari belum menampakkan diri, berjalanlah menuju tebing. Daki tebing dengan hati-hati. Cari tempat paling nyaman untuk menunggu datangnya Sang Surya. Sekitar pukul 05.15 waktu setempat, sekilas, akan tampak garis cahaya dari ujung timur. Inilah saatnya nafas Anda tertahan tiba-tiba.

Matahari akan terlihat dari sebelah kanan laguna. Warna oranye mewarnai langit yang hitamnya mulai memudar. Gelap pun semakin meremang, digantikan dengan warna biru yang semakin muda dan cerah. Debur ombak yang lumayan keras akan jadi musik alam yang senantiasa terdengar kala berada di bukit.

Angin laut pun masih terasa segar, tidak dingin, namun belum terlalu panas. Jangan lewatkan sesi mentari yang perlahan menyembul dari balik lautan. Awan yang terkena bias cahaya menampilkan bentuk tercantiknya. Di sini, Anda bisa melewati pagi tersyahdu tanpa gangguan suara kendaraan atau hiruk-pikuk kesibukan orang kota.

Jika ingin merasakan kehadiran mentari dari laguna, tunggulah sampai cahayanya menerpa permukaan air. Warna emas memantul anggun di perairan berwarna hijau toska. Nikmati sensasi yang tidak terlalu lama itu dengan duduk tenang di pasir putih yang lembut. Setelah mentari naik dengan sempurna, jangan lagi buang waktu, segera ceburkan diri di laguna yang segar. Dijamin Anda akan lupa waktu kala bermain air di sana.












Rabu, 05 September 2012

foto-foto gunung welirang koplak's komunitas





keindahan ranukumbolo

Ranu Kumbolo, sebuah danau yang terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger SemeruTerletak di antara jalur pendakian menuju puncak Mahameru. Sangat cocok di gunakan untuk tempat istirahat para pendaki gunung ataupun sekedar tempat refreshing masyarakat umum untuk melepas kepenatan di kota. Ranu Kumbolo memiliki air yang bersih dan jernih, sehingga tak sedikit para pendaki gunung memilih tempat ini sebagai tempat istirahat.
Malam itu, sendiri ku melihat langit yang di hiasi kilauan beribu ribu bintang di atas Danau Ranu Kumbolo. Ditemani indahnya bintang dan dinginnya malam Ranu Kumbolo. Cahaya matahari pagi mengintip di antara dua bukit, dengan malunya sedikit demi sedikit keluar dari sangkar. Hawa dingin Gunung Semeru terhapus sinar cerahnya.

foto ranu kumbolo sunrise

Berbagai sensasi akan di rasakan para pendaki saat di Ranu Kumbolo. Tertiup angin pagi di ketinggian 2400 mdpl. Kabut putih menyelimuti permukaan Ranu Kumbolo, seakan menghangatkan suasana dingin di pagi hari Gunung Semeru (3° - 20° C)
Mata seakan rugi untuk berkedip, kilatan blits dari camera para pendaki Gunung Semeru membuat Ranu Kumbolo menjadi artis pada saat itu.
Sebuah Keagungan Tuhan tersirat dalam setiap detiknya. Karya Seni Maha Agung dengan komponen utama Alam, di iringi indahnya kicau burung di pagi hari, pepohonan hijau sebagai pemanis, permukaan danau Ranu Kumbolo seakan lembaran cermin besar yang di gelar asri. Ditambah udara segar Gunung Semeru yang tak mungkin kita dapatkan di kota.
Tetapi semua itu akan sirna dengan sekejap.
Karya seni Maha Agung yang mengiringi pagi para pendaki Gunung Semeru akan mengungkap sebuah kenyataan pahit.

foto camp ranu kumbolo

Perlahan lahan sampah sampah akan terlihat jelas tercecer di hamparan sabana. Tumpukan arang kayu bakar merusak keindahan rumput Ranu Kumbolo. Botol botol dan bungkus plastik makanan instan, adalah sebuah tiket yang dibayarkan para pendaki saat pertunjukan Karya seni Maha Agung tadi usai.
Dengan tak bertanggung jawab para pendaki pun meninggalkan keindahan Ranu Kumbolo seakan tak peduli, Dengan camera yang berisi gambar dirimu, mereka pergi menuju Mahameru yang kejam.
Ranu Kumbolo, semoga kau tetap bertahan seperti ini, sehingga cucu cucu kami bisa menyapa engkau di suatu pagi seperti ini. Tetaplah bertahan walau setiap hari kau di khianati para "pecinta alam".


foto ranu kumbolo
"Ranu Kumbolo ku malang, ku kan merindukanmu".